HeadlinePemerintahan

Jaga Urat Nadi Ekonomi Rakyat, Pemkot Surabaya Genjot Revitalisasi Belasan Pasar Tradisional

194
×

Jaga Urat Nadi Ekonomi Rakyat, Pemkot Surabaya Genjot Revitalisasi Belasan Pasar Tradisional

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya untuk menjaga pasar tradisional sebagai urat nadi perekonomian rakyat. Pasar tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi, tetapi juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Kota Pahlawan.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, menuturkan bahwa pengelolaan pasar tradisional terbagi di bawah PD Pasar Surya dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag).

“Kalau Bagian Perekonomian itu sebagai pembina dari BUMD. Karena PD Pasar merupakan salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya, maka PD Pasar Surya di bawah pembinaan kami,” kata Vykka, Jumat (26/9/2025).

Vykka menegaskan pengelolaan pasar tradisional tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat.

“Ekonomi UMKM mikro itu penting karena mereka adalah fondasi kita untuk bagaimana Kota Surabaya ini bertumbuh ekonominya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Surabaya pada triwulan II telah mencapai 5,24 persen, atau berada di atas rata-rata provinsi dan nasional. Ke depan, penguatan ekonomi akan dilakukan melalui pasar tradisional dan sektor wisata.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Buka Pusdiklat Paskibraka Surabaya 2025

13 Pasar Direvitalisasi, Keputran Selatan Jadi Pasar Ayam Baru
Vykka mengungkapkan saat ini ada sekitar 13 pasar tradisional yang telah dan sedang direvitalisasi. Ia memastikan revitalisasi akan terus dilakukan secara bertahap di tahun mendatang.

“Sampai sekarang ada 13 revitalisasi pasar, dan tahun depan bertahap kami lakukan revitalisasi. Pasar Keputran Selatan akan dibangun baru dan khusus untuk ayam supaya secara perekonomian bisa berputar di situ,” ujarnya.

Tak hanya itu, revitalisasi ke depan juga menyasar pasar-pasar strategis, termasuk Pasar Blauran dan Pasar Tunjungan. Vykka menambahkan bahwa konsep pengelolaan PD Pasar Surya akan berubah menjadi Perseroda, memungkinkan kerja sama dengan investor.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati, menjelaskan pihaknya saat ini mengelola 13 pasar tradisional, termasuk Pasar Nambangan, Pasar Sememi, hingga Pasar Dukuh Menanggal.

Febri menekankan tantangan terbesar pasar tradisional terletak pada kenyamanan pembeli. Maka dari itu, fokus utamanya adalah bagaimana meningkatkan kenyamanan pembeli dan pedagang agar mereka betah di pasar.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Paparkan Makna Mendalam Program Unggulan 'Kampung Pancasila'

PD Pasar Surya Kelola 64 Pasar, Ada yang Jadi Jujugan Wisatawan Asing
Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo, menyebut pihaknya mengelola 64 pasar aktif dengan sekitar 12.000 pedagang. Ia mengakui, 10-15 pasar dalam kondisi baik, namun sekitar 20 pasar masih membutuhkan perhatian.

“Pasar-pasar yang besar seperti Pasar Tambahrejo, Pasar Kapasan, Pasar Genteng, Pasar Wonokromo, itu perputaran ekonominya sudah sangat bagus. Yang perlu kami atensi adalah yang sedang-sedang saja, yang harus ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Agus juga menuturkan bahwa sejumlah pasar tradisional memiliki kekhasan tematik, bahkan menjadi jujugan wisatawan:

  • Pasar Bunga Kayoon: Dikenal dari dulu dan kini menjadi jujukan wisatawan asing.
  • Pasar Blauran: Terkenal dengan kare, bubur Madura, dan jajan pasar.
  • Pasar Pabean: Sentra ikan segar.
  • Pasar Genteng: Pusat elektronik.
  • Pasar Dupak Rukun: Khusus besi tua.

Agus mengakui tantangan terbesar adalah menciptakan kenyamanan pembeli di tengah gempuran ritel modern. Oleh karena itu, revitalisasi dan penataan prasarana menjadi kunci. “Pasar yang benar-benar disulap pertama adalah Keputran Selatan karena betul-betul direvitalisasi nanti menjadi bangunan baru. Kemudian di Pasar Kembang, kalau sudah jalan nanti akan bersih sekali,” jelasnya.

Baca Juga:  Munculnya Ikan Mabuk di Kali Banyu Urip dan Kalimas, DLH Surabaya Ungkap Kadar Oksigen Kritis 1,5 Jauh di Bawah Standar Ideal

Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan pasar di bawah naungan PD Pasar Surya demi menggerakkan ekonomi Surabaya.

(Res)