Jakarta analisapublik.id -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan ada lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM), meskipun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP mengalami kelangkaan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa harga BBM akan tetap stabil.
Menurut Laode, kelangkaan yang terjadi bukan karena pasokan BBM di Indonesia menipis, melainkan karena SPBU swasta tidak mendapatkan izin impor tambahan. Namun, pengelola SPBU swasta bisa membeli pasokan BBM dari Pertamina.
Untuk memastikan ketersediaan pasokan, Laode telah mengadakan rapat dengan Pertamina Patra Niaga sebelum bertemu dengan pengelola SPBU swasta. Pertamina pun menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan BBM SPBU swasta, baik dari segi volume maupun spesifikasi. “Makanya kami rapat dulu sama Pertamina sebelum mengundang SPBU swasta. Dijamin kualitasnya sama,” kata Laode.
Laode kembali menegaskan bahwa kebijakan impor BBM untuk tahun 2025 sudah jelas: tidak ada tambahan impor untuk pengelola SPBU swasta. Arahan ini akan diperkuat melalui surat resmi dari Ditjen Migas yang memerintahkan semua SPBU untuk melakukan sinkronisasi volume dan spesifikasi BBM.
Rapat yang dipimpin oleh Laode ini merupakan yang pertama kalinya digelar bersama Pertamina, Shell, BP, dan Vivo untuk membahas impor BBM. Sesuai arahan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, tujuan rapat ini adalah untuk menyesuaikan impor BBM antara Pertamina dan pihak swasta agar pasokan tetap aman dan harga terkendali. ( wa/ar)





