Pemerintahan

Bupati Tulungagung Boyongan Ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso

260
×

Bupati Tulungagung Boyongan Ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso

Sebarkan artikel ini

Analisapublik.id  – Bupati Tulungagung, H.Gatut Sunu Wibowo, bersama Keluarga, lakukan prosesi “Boyongan Ndalem Keprabon” dari kediamannya di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, menuju Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.pada Jum’at, (7/3/2025) malam.

Hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, Sekretaris Daerah Tri Hariadi, Kepala Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

 

Bupati Tulungagung, H.Gatut Sunu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa, dalam Kebudayaan Jawa Boyongan bukan sekadar perpindahan fisik dari rumah pribadi ke rumah Dinas, akan tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam”ungkapnya.

 

H.Gatut Sunu menjelaskan, Boyongan yang menandai pindah tempat tinggal, adalah momen yang sarat dengan filosofi, yakni perpindahan menuju tanggung jawab yang lebih besar, tanggung jawab untuk mengabdi dan melayani seluruh masyarakat Tulungagung,”ucapnya.

 

“H.Gatut Sunu juga menambahkan, setelah acara ini, kami secara resmi akan menempati Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Akan tetapi, bagi kami Pendopo bukan tempat tinggal pribadi. Pendopo adalah Rumah Dinas (Rumdis) sekaligus rumah rakyat, rumah kebersamaan. Pendopo adalah tempat kita berdiskusi, merancang, dan bekerja untuk Kemajuan Kabupaten Tulungagung,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Tulungagung Buka Bazar Ramadan 1446 H, Realisasi Program Satu Juta UMKM.

 

“Oleh karena itu, mari kita jadikan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso ini sebagai Pusat Aspirasi, tempat bertemunya berbagai gagasan yang akan membawa kesejahteraan bagi semua masyarakat,” imbuhnya.

 

Pria yang akrab dengan dengan nama panggilan pak GS ini menuturkan, dalam filosofi Jawa, boyongan juga mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.

 

H.Gatut Sunu, mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari Jajaran Pemerintah, Tokoh Agama, maupun Tokoh Masyarakat, untuk terus bersinergi dalam membangun Kabupaten Tulungagung menjadi lebih baik dan sejahtera.

 

“Kita harus selalu tolong menolong dalam kebaikan. Selain itu, boyongan juga mengajarkan pentingnya keseimbangan antara lahiriah dan batiniah. Karena itu, kita mengawali perpindahan ini, dengan doa bersama, memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala, agar selalu diberikan perlindungan, keberkahan, dan kekuatan,” tambahnya.

 

Orang nomor satu di Kabupaten Tulungagung ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara tersebut.

 

“Semoga kebersamaan ini semakin mempererat silaturahmi dan membawa berkah bagi kita semua. Berkah untuk mewujudkan visi Masyarakat Tulungagung yang Sejahtera, Maju, dan Berakhlak Mulia, Sepanjang Masa,” pungkasnya. ( Endi S )