HeadlinePemerintahanPolitik

Wali Kota Probolinggo Ajak Pelajar Jadi “Dirigen” Kerukunan Lintas Agama

264
×

Wali Kota Probolinggo Ajak Pelajar Jadi “Dirigen” Kerukunan Lintas Agama

Sebarkan artikel ini

PROBOLINGGO, Analisapublik.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar sarasehan lintas agama bertema “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman dengan Memperkuat Moderasi” pada Rabu (17/9/2025). Acara yang berlangsung di Aula Institut Ahmad Dahlan (IAD) Kedopok ini dihadiri oleh para pelajar SMA/SMK/MA dari berbagai sekolah, bersama guru pembina mereka.

Wali Kota Probolinggo Aminuddin membuka acara ini secara langsung, didampingi oleh jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), termasuk Dandim 0820 Letkol Arh. Iwan Hermaya, Ketua FKUB Ahmad Hudri, Rektor IAD Dr. Beni Indrayana, dan Kepala Bakesbangpol M. Sonhaji.

Wali Kota Amin menekankan peran penting pendidik dan pembina sebagai “dirigen” yang mampu menyelaraskan keragaman di lingkungan sekolah. Menurutnya, moderasi beragama bukanlah upaya menyamakan perbedaan, melainkan merangkai harmoni dari berbagai potensi yang ada.

“Tidak bisa kita memaksakan gitar jadi seruling, atau piano menjadi drum. Tetapi dengan aba-aba yang tepat, semuanya bisa menyatu dalam harmoni,” ujarnya.

Wali Kota Amin juga menyinggung tantangan bonus demografi 2025–2045, di mana generasi muda akan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan. Ia menegaskan, estafet menuju Indonesia Emas 2045 harus ditopang oleh pendidikan yang kuat, pembangunan inklusif, dan ekonomi lokal yang kokoh.

“Dalam enam bulan terakhir, angka kemiskinan di Kota Probolinggo berhasil ditekan 0,49 persen—dua kali lipat dari capaian lima tahun sebelumnya. Pencapaian ini harus kita jaga dengan SDM yang berkualitas, termasuk para pelajar yang hari ini hadir di ruangan ini,” tegasnya.

Sarasehan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai kebinekaan pada generasi muda. Para pelajar diajak memahami bahwa mereka adalah agen perubahan yang akan menjaga harmoni di tengah perbedaan.

“Semua yang kita bangun hari ini akan kalian lanjutkan esok hari. Jangan ada yang merusak harmoni yang sudah kita rawat bersama,” tandas Wali Kota Amin.

Di sisi lain, Ketua FKUB Kota Probolinggo Ahmad Hudri menekankan bahwa perbedaan bisa menjadi kekuatan jika dikelola dengan bijak, namun juga bisa memicu konflik jika dipelihara dengan sentimen negatif.

“Melalui sarasehan ini, kita belajar tidak alergi terhadap perbedaan. Moderasi bukan mencampuradukkan agama, tetapi memberi ruang semua agama hidup damai tanpa saling mengganggu,” jelasnya.

Hudri menambahkan, FKUB menargetkan pembentukan 1.000 hingga 2.500 kader penggerak moderasi beragama dalam lima tahun ke depan. Kader-kader ini akan disiapkan untuk menjadi pelopor kerukunan di berbagai segmen masyarakat.

(Res)