HeadlinePemerintahanPeristiwa

Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Capai 37 Jiwa, Pemerintah fokus untuk Evakuasi Beton Kritis dan Penangan Insiden

217
×

Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Capai 37 Jiwa, Pemerintah fokus untuk Evakuasi Beton Kritis dan Penangan Insiden

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan fokus utamanya saat ini adalah pada evaluasi menyeluruh dan penanganan lanjutan terhadap insiden runtuhnya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh proses pencarian korban, pembersihan puing, hingga mitigasi risiko kesehatan dan keselamatan warga berjalan secara cepat, terukur, dan aman.

Berdasarkan data hingga Minggu (5/10/2025), pukul 12.00 WIB, tim pencarian dan pertolongan (SAR gabungan) telah menemukan 12 jenazah dan satu potongan tubuh manusia dari balik reruntuhan bangunan. Dengan penemuan tersebut, jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 37 orang, sementara dua potongan tubuh korban telah dievakuasi.

Jumlah korban hilang yang masih dalam pencarian kini tersisa 26 orang. Namun, data ini masih bersifat sementara. “Data ini masih sementara karena bersumber dari pihak pondok pesantren. Hasil akhir akan kami pastikan setelah seluruh beton dan puing terangkat hingga mencapai lantai dasar,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Minggu (5/10/2025).

Baca Juga:  Pasca Bangunan Roboh, Kapolresta Sidoarjo Pantau Santri Korban di Rumah

Menurut laporan di lapangan, jenazah paling banyak ditemukan di lantai satu sisi utara setelah lebih dari 60 persen reruntuhan berhasil diangkat.

Kendala Beton dan Forensik Struktur oleh ITS
Proses pembersihan puing reruntuhan yang telah mencapai lebih dari 60 persen menemui kendala karena adanya beton yang terhubung dengan bangunan di sebelah musala.

Untuk mengantisipasi risiko kerusakan bangunan lain, BNPB menggandeng tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya guna melakukan investigasi forensik struktur bangunan dan memberikan rekomendasi teknis kepada tim pembersih.

“Beton ada yang menempel dan terhubung dengan bangunan di sebelahnya. Tim ITS akan memberikan petunjuk agar proses pembersihan tidak menimbulkan kerusakan tambahan,” terang Budi.

Ancaman Kesehatan dan Layanan Psikososial Diperkuat
Memasuki hari ketujuh pascakejadian, tim SAR terus bekerja tanpa henti dalam sistem kerja bergantian setiap tiga jam. Beberapa personel mulai menunjukkan gejala kelelahan dan gangguan kulit akibat kondisi lingkungan yang ekstrem. Dinas Kesehatan setempat menambah dukungan layanan kesehatan berupa pemberian suplemen vitamin serta penanganan medis bagi personel yang sakit.

Baca Juga:  62 Kantong Jenazah Ponpes Al Khoziny Masuk RS Bhayangkara, 12 Korban Sudah Teridentifikasi

BNPB bersama Pusat Krisis Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga menyoroti potensi munculnya penyakit berbasis lingkungan akibat proses pembusukan jenazah yang telah memasuki hari ketujuh.

“Kami menambah penyemprotan insektisida dan disinfektan serta memperkuat pengelolaan lingkungan agar tidak muncul penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, atau tifoid,” kata Budi.

Selain itu, BNPB juga menambah pasokan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas di lapangan.

Untuk mengantisipasi trauma psikologis akibat aktivitas evakuasi yang intens, pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan membuka layanan psikososial gratis di posko kesehatan. Layanan ini terbuka bagi masyarakat, khususnya keluarga korban dan wali santri yang masih menunggu kepastian nasib anggota keluarganya. Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) juga menyediakan layanan pijat refleksi dan bekam tradisional untuk memulihkan kelelahan fisik keluarga korban.

BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan seluruh unsur yang terlibat terus memohon dukungan dan doa agar seluruh proses penyelamatan dan penanganan kemanusiaan dapat diselesaikan secepat mungkin dengan hasil maksimal.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Turunkan Tim Heavy Duty Rescue dan Puluhan Personel DPKP-BPBD Bantu Evakuasi Korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo

(Res)