Lumajang, analisapublik.id –Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Provinsi Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu pagi. Tercatat, gunung api tertinggi di Jawa tersebut telah erupsi sebanyak delapan kali sejak dini hari hingga pukul 08.20 WIB.
Erupsi terakhir pada pukul 08.20 WIB tercatat memiliki tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak, atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporan tertulisnya di Lumajang.
Kolom abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal bergerak ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 139 detik.
Secara keseluruhan, erupsi Gunung Semeru hari ini sudah tercatat delapan kali, mulai dari pukul 00.21 WIB hingga 08.20 WIB, dengan tinggi letusan bervariasi antara 300 hingga 700 meter di atas puncak.
Status Waspada dan Imbauan PVMBG
Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada level Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi penting kepada masyarakat.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Ini disebabkan adanya potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Mukdas Sofian juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Kewaspadaan ini terutama berlaku di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan ( wa/ar)











