HeadlinePemerintahan

Surabaya Mendapatkan Kunci Gelar Kota Sehat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

223
×

Surabaya Mendapatkan Kunci Gelar Kota Sehat Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mewujudkan kota yang sehat dan berkelanjutan mendapat respons positif dari Tim Verifikator Pusat dan Forum Kota Sehat. Hasil Forum Group Discussion (FGD) menunjukkan komitmen kuat Pemkot telah berhasil menggerakkan program kesehatan di seluruh tatanan kota, menjadi motivasi untuk menguatkan program yang telah berjalan dan segera menindaklanjuti catatan perbaikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan komitmen Pemkot untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian, apalagi Kota Surabaya telah mendapat pengakuan internasional dari WHO SEARO sebagai Jaringan Kota Sehat.

“Pemkot Surabaya, termasuk Dinkes berkomitmen melakukan kolaborasi lintas sektor dan memastikan keberlanjutan program-program kesehatan untuk memenuhi semua indikator tatanan Kota Sehat, mulai dari Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri hingga Penanggulan Bencana,” tegas Nanik, pada Senin (29/9/2025).

Strategi Quick Wins: PHBS dan Sanitasi Bebas BABS
Nanik menyebutkan, untuk mengatasi dua tantangan utama – optimalisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pengawasan Keamanan Pangan – Dinkes akan mengambil langkah cepat (quick wins) dan strategis.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Gencarkan BIAS dan Cek Kesehatan Gratis untuk Ribuan Siswa

Fokus utama perbaikan adalah peningkatan PHBS di tingkat rumah tangga. Dinkes akan mengintensifkan edukasi dengan menggerakkan Kader Surabaya Hebat (KSH) di setiap kelurahan, didukung penuh oleh kolaborasi lintas sektor.

Terkait isu lingkungan, Nanik memastikan bahwa capaian sanitasi kota sudah sangat baik. “Surabaya telah mencapai 100% Open Defecation Free (ODF). Ini adalah pilar utama. Namun, kami akan tetap waspada. Jika ada temuan kasus Buang Air Besar Sembarangan (BABS) baru, kami langsung berkoordinasi dengan CSR, misalnya BAZNAS, untuk segera membangun jamban sehat,” jelasnya.

Rekomendasi dari verifikator juga akan diintegrasikan ke dalam program unggulan Pemkot Surabaya, seperti penanganan Stunting dan TBC, melalui pendekatan intervensi berbasis wilayah (urban health).

Dalam jangka panjang 3-5 tahun ke depan, Dinkes akan fokus pada:

  • Penguatan Layanan Holistik Berbasis Komunitas.
  • Peningkatan Ketahanan Kesehatan Urban.
  • Keberlanjutan Kualitas Lingkungan dan Sanitasi yang Bersertifikasi.

“Dengan kolaborasi yang solid, Pemkot Surabaya optimis dapat mengatasi catatan perbaikan minor dan mengunci Penghargaan Swasti Saba Wistara sebagai penanda keberhasilan pembangunan kesehatan holistik di Kota Surabaya,” ujar dia.

Baca Juga:  Spesial HUT RI ke-80 , Parkir di Surabaya Cuma Rp80! Berlaku di Lokasi Strategis khusus Parkir dengan QRIS

Tim Verifikator Puji Kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi
Sementara itu, Tim Verifikator Kota Sehat Pusat yang diwakili oleh Analis Kebijakan Kementerian Sosial, Ahmad Sobirin, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan jajaran Pemkot Surabaya.

“Kami menyaksikan secara nyata bahwa peran inisiatif dan inovasi kepala daerah yang didukung oleh komitmen kuat seluruh SDM pemerintah kota, adalah faktor krusial dalam mewujudkan Kota Sehat di Surabaya,” ujar Ahmad Sobirin.

Menurutnya, kepemimpinan yang visioner dan konsisten telah berhasil menggerakkan sinergi luar biasa, tidak hanya antar OPD, tetapi juga melibatkan Puskesmas, Forum Masyarakat Sipil, Perguruan Tinggi, dan dunia usaha, yang tergabung dalam Forum Kota Sehat.

“Semangat kolaborasi ini adalah modal sosial (social capital) yang luar biasa untuk mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri dan produktif,” tambahnya.

Hasil kunjungan tim verifikator yang berlangsung pada 25-26 September 2025 menunjukkan performa Kota Surabaya yang nyaris sempurna di seluruh sembilan tatanan Kota Sehat, termasuk:

  • Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri: Posyandu aktif dan kader terlatih.
  • Pasar Sehat: Pasar tertata, bersih, dan sanitasi memadai.
Baca Juga:  Surabaya Sambut 17 Delegasi KAA, Eri Cahyadi Ingatkan Semangat Jejak Soekarno di Kota Pahlawan

Tujuh Tatanan Lainnya: Sarana prasarana (IPLT dan Taman Harmoni), Pendidikan Sehat (UKS aktif), Perkantoran (MPP Siola), Pariwisata Sehat (Kampung Maspati), Transportasi Sehat, Perlindungan Sosial (Rumah Ilmu Anak Surabaya/RIAS), dan Penanggulangan Bencana (Inovasi EWS memadai dan unggul).

(Res)