Jakarta, analisapublik.id – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, guna memastikan penyalurannya berjalan dengan lancar dan aman.
Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 29/6 mengatakan jargas yang dibangun dengan dana APBN merupakan salah satu upaya pemerintah mewujudkan ketahanan energi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah, dari kunjungan ke Kota dan Kabupaten Pasuruan, kita bisa pastikan penyaluran gas bumi melalui jaringan pipa untuk rumah tangga berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan apapun, termasuk volume pasokan gas. Pelanggan merasa aman, nyaman dan terbantu dengan adanya jargas ini,” ujarnya.
Dalam monitoring pada 27-28 Juni 2024 tersebut, Wahyudi dan Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adi mengunjungi Kantor PT PGN Area Pasuruan Sales and Operation (SOR) III serta meninjau ke beberapa metering and regulating station (MRS), regulating station (RS), serta berdialog dengan masyarakat dan pelanggan kecil pengguna jargas.
Sejak 2018, pemerintah membangun jargas di berbagai wilayah yang dekat dengan sumber atau infrastruktur pipa gas, serta terdapat potensi pasar pengguna. Selain itu, PGN juga membangun jargas mandiri melalui Program Sayang Ibu (PSI).
Wahyudi menambahkan masyarakat senang menggunakan jargas karena harganya yang lebih murah jika dibandingkan LPG, tidak merepotkan karena tersedia 24 jam, lebih bersih, dan ramah lingkungan.
Mengingat animo masyarakat yang tinggi, BPH Migas berharap PGN meningkatkan pemanfaatan infrastruktur jargas yang ada dengan menambah pelanggan baru.
“Dengan demikian, jaringan pipa yang dibangun dengan dana APBN ini bisa ditingkatkan utilisasinya, sehingga dapat lebih meringankan beban negara terkait subsidi energi,” ujarnya.
Sementara itu, Iwan meminta PGN meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga fasilitas jargas dengan baik.
“Jargas ini dibangun dengan uang negara. Kami berharap aset dipelihara dengan baik agar bisa berfungsi optimal. Apabila terjadi gangguan, segera melaporkan ke petugas di nomor telepon yang telah dibagikan,” katanya.
Sosialisasi juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar tertib membayar biaya pemakaian tiap bulan.
“Ada beberapa anggota masyarakat yang lalai membayar biaya pemakaian jargas, sehingga terpaksa dilakukan pemutusan penggunaannya dan setelah terlunasi dapat menggunakan jargas kembali. Oleh karena itu, sosialisasi ini sangat penting untuk mengingatkan kembali masyarakat mengenai hak dan kewajibannya secara jelas,” imbuh Iwan.
Mengenai keamanan aset, pihaknya akan meningkatkan sosialisasi agar tercipta kesadaran masyarakat turut menjaga aset negara tersebut. ( wan/an)