“Kuncinya adalah anak-anak lumayan bonek. mereka latihan luar biasa,” ujar Sherly di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu.14/9

Sherly mengatakan kesuksesan timnya terletak pada kerja keras dan disiplin tinggi.  Semua atletg berlatih rutin dan intensif tanpa mengenal jeda, terlepas ada atau tidaknya kompetisi.

Porsi latihan pun dibagi ke dalam  dua sesi, yakni pagi dan sore, yang masing-masing sesi memiliki lama berlatih tiga jam. Sementara waktu libur hanya satu hari, yakni setiap Minggu.

Sherly menjelaskan program ini dirancang untuk memaksimalkan performa atlet, terutama dengan memanfaatkan dukungan fasilitas latihan khusus di pusat pelatihan daerah yang terpisah dari sasana lain, sehingga atlet fokus tanpa menghadapi gangguan.

“Kita benar-benar godok mereka, tidak terganggu sama aktivitas yang lain,” kata dia.

Kematangan para atlet juga tidak lepas dari pelatihan intensif di China. Sherly menyebutkan kemampuan atlet, yang memang sudah kuat pada teknik dasar, semakin terasah selama berlatih di luar negeri.

Sherly mengungkapkan pembinaan di Jawa Timur tidak hanya fokus kepada aspek fisik, tetapi juga mental atlet.

Tim pelatih terus mendorong atlet agar berjuang demi masa depannya. Pelatih, kata dia, membebaskan atlet dalam k menentukan seberapa jauh mereka ingin meraih prestasi, mengingat karier mereka masih panjang.

“Pelatnas kan ganti pelatih lagi. Jadi terserah mereka mau menang atau enggak, dikembalikan ke diri mereka sendiri,” ucapnya.

Sherly berpesan kepada atlet yang telah berprestasi dalam PON 2024 agar  tetap rendah hati dan tetap berusaha  meraih pencapaian lebih tinggi.

Dia mengingatkan bahwa prestasi tidak hanya hasil kerja keras, tetapi juga berkat dukungan banyak pihak serta restu Tuhan.

“Harus ingat kalau prestasinya ini bukan karena dia satu orang. Orang yang terlibat untuk bisa dapat prestasi ini banyak sekali. Yang terakhir pasti karena restu yang di Atas dia bisa dapat prestasi ini,” pungkas dia.

Jawa Timur untuk sementara berada di peringkat teratas perolehan medali wushu PON 2024 dengan lima emas, enam perak, dan dua perunggu.

Pada hari pertama, Jawa Timur mendulang satu emas, empat perak, dan dua perunggu.

Alisya Mellynar membawa pulang emas perdana untuk Jawa Timur melalui taijiquan putri, sedangkan empat perak berasal dari Muhammad Daffa Golden Boy pada changquan putra, Jennifer Tjahyadi changquan putri, Rainer Reinaldy Ferdiansyah taijiquan putra, dan Nicholaus Karanka Adinugroho dalam nanquan putra.

Adapun dua perunggu diperoleh Seraf Naro Siregar dari changquan putra dan Akbar Dwi Affandi pada nanquan putra.

Pada hari kedua, Jawa Timur gemilang dengan tambahan empat medali emas dan dua perak.

Dau dari keempat emas itu disumbangkan Michael Arroll Nestor Jennings dan Jessie Djalimin yang mengawinkan nomor taolu wing chun wooden dummy + wing chun butterfly sword putra dan putri.

Dua emas lainnya diraup oleh Muhammad Daffa Golden Boy dari taolu jianshu dan qiangshu putra, dan Jennifer Tjahyadi dari daoshu dan gunshu putri.

Shakira Marini Putri dan Ahmad Ghifari Fuaiz masing-masing menyumbang satu perak dari wing chun wooden dummy + wing chun butterfly sword putri serta jianshu dan qiangshu putra.

Jawa Timur berpeluang menambah medali pada hari ketiga dan keempat.

Pada hari ketiga, Jawa Timur berpotensi mendapatkan  medali dari Ahmad Ghozali Fuaiz dan Terrence Tjahyadi pada nomor nandao dan nangun putra.

Dari nomor nandao dan nangun putri, Jawa Timur menempatkan satu wakilnya, Aqila Ghaida Fuaizah.

Dari taijijian putra dan putri, Jawa Timur menempatkan masing-masing satu wakil, yaitu Rainer Reinaldy Ferdiansyah dan Alisya Mellynar.

Peluang medali juga tersedia dari nomor duilian putra dan putri yang akan dipertandingkan pada Minggu (15/9).

Dari nomor beregu tersebut, Jawa Timur diwakili oleh masing-masing dua tim untuk kategori putra dan putri.

Untuk nomor sanda, Jawa Timur masih menempatkan empat atletnya di semifinal. Dari sektor putra, terdapat Zulfikar Ubaidillah Riky yang bertanding dalam kelas 56kg putra.

Pada sektor putri, tiga atlet yang berjuang adalah Dean Okta Triana dalam kelas 52kg, Citra Purnamasari Kusuma Ningrum pada kelas 56kg, dan Siti Yulaikah dalam kelas 60kg putri.

Pertandingan wushu dalam PON 2024 digelar mulai  12 hingga 15 September, untuk memperebutkan 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 medali perunggu dari 29 nomor. ( wa/ar)