Sidoarjo, analisapublik.id- Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sidoarjo Kota, AKP Ega Prayudi, mengapresiasi program ketahanan pangan yang ada di Kampung Edukasi Sampah di RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kami melakukan pemantauan langsung atas program pemanfaatan lahan pekarangan warga yang diinisiasi untuk mendukung ketahanan pangan di kawasan tersebut,” katanya di Sidoarjo, Sabtu.11/1
Kapolsek Ega Prayudi mengapresiasi kreativitas dan inovasi warga RT 23 yang telah memanfaatkan lahan pekarangan secara maksimal. Program ini bahkan dijadikan percontohan bagi daerah lain.
Ia mengatakan, warga mempraktikkan berbagai kegiatan urban farming, seperti pembudidayaan sayuran dengan metode hidroponik yang menghasilkan tanaman seperti pakcoy, sawi, kangkung, dan bayam.
Selain itu, kata dia, warga juga membudidayakan perikanan menggunakan tong bekas, mengelola sampah melalui bank sampah, dan menanam tanaman produktif seperti anggur dan markisa, serta tanaman obat keluarga (toga).
“Kreativitas warga RT 23 ini patut menjadi contoh. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, mereka tidak hanya mendukung program ketahanan pangan tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar AKP Ega Prayudi.
Pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto menyambut baik kunjungan Kapolsek dan jajarannya karena program ketahanan pangan ini tidak hanya bermanfaat secara lokal tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan pertama dan kedua.
“Program ini mendukung tujuan SDGs, yaitu mengakhiri kemiskinan dan kelaparan melalui pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis, dan pertanian berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan yang menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Edi.
Bank Sampah yang dikelola warga tidak hanya menjadi solusi pengelolaan lingkungan, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs pertama, yaitu mengakhiri segala bentuk kemiskinan.
Selain itu, urban farming berbasis hidroponik dan budidaya perikanan menjadi langkah konkret untuk mencapai tujuan kedua, yaitu menghilangkan kelaparan dan memastikan ketersediaan pangan berkualitas.
Budi daya perikanan dengan media tong bekas, misalnya, memberikan solusi praktis dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan sumber protein bagi warga.
“Sementara itu, produksi pupuk cair organik mendukung kesuburan tanah dan hasil panen yang lebih baik, mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan,” katanya. ( wa/ar)