Sidoarjo, anisapublik.id– Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memastikan akan melanjutkan ke proses hukum terkait insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Penegasan ini disampaikan setelah seluruh tahapan identifikasi korban selesai.
“Perlu saya tegaskan kembali bahwa Polda Jawa Timur telah memberikan pernyataan dari Bapak Kapolda sendiri, bahwa proses hukum akan kami lakukan,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di Surabaya pada hari Selasa (waktu kejadian).
Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan bahwa saat ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan, yang nantinya akan ditingkatkan ke tahap penyidikan untuk mengusut tuntas penyebab ambruknya bangunan tersebut.
Fokus Identifikasi dan Evaluasi Struktur Bangunan
Sementara proses hukum berjalan, fokus utama saat ini masih pada penanganan korban. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus bekerja keras untuk mengidentifikasi seluruh jenazah korban.
“Kami mohon masyarakat dan keluarga korban bersabar. Biarkan tim DVI bekerja dengan baik agar seluruh jenazah dapat diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga,” tegasnya.
Meskipun proses pencarian korban di lokasi telah dinyatakan selesai oleh tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), proses identifikasi DVI dan penanganan pascabencana masih berlanjut.
Polda Jatim juga akan melakukan evaluasi struktur bangunan secara menyeluruh. “Pengambilan sampel seperti tulangan dan beton dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan serta pembersihan lokasi,” kata Jules.
Ia menegaskan, seluruh tahapan penanganan, mulai dari identifikasi hingga penegakan hukum, dilakukan secara profesional dan berjenjang. Pihaknya juga meminta dukungan semua pihak agar proses ini berjalan optimal.
Total 34 Korban Telah Teridentifikasi
Hingga Selasa malam (waktu kejadian), Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi 17 jenazah korban terbaru dari ambruknya Ponpes Al Khoziny.
Dengan penambahan tersebut, total 34 korban telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim gabungan.( wa/ar)
