ANALISA PUBLIK.id, Tulungagung – Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan, ratusan warga Dusun Gedong, Dusun Dawung dan Dusun Winong, Desa Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung menggelar Tradisi “Nyekar Bareng” atau ziarah bersama ke makam leluhur, kegiatan yang digelar secara berjamaah ini menjadi momen sakral sekaligus edukasi bagi generasi muda untuk terus menghormati dan mendoakan para pendahulu.
Acara dimulai sejak pukul 16.00 Warga yang datang membawa alas duduk sendiri-sama duduk berhadapan langsung dengan makam keluarga mereka. Rangkaian acara diawali dengan khataman Al-Qur’an 30 juz, dilanjutkan pembacaan Surat Yasin dan tahlil, Doa bersama dipimpin oleh Kepala Dusun Gedong Juwariadi. Pada Kamis (27/02/2025).
“ Juwariadi Nyekar Bareng ini adalah tradisi turun-temurun, dulu masyarakat biasanya ziarah sendiri-sendiri. Kali ini, kami bersama Pemerintah Desa, Tokoh masyarakat, dan Tokoh Agama mencoba mengemasnya secara bersama-sama agar lebih semarak,” ujarnya
Juwariadi juga menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat, terutama anak-anak, untuk terus mendoakan orang tua dan leluhur.
“Alhamdulillah, semangat masyarakat sangat besar, semoga amalan ini membawa kita semua menuju Ridho Allah SWT,”ungkapnya.
Nyekar Bareng tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar warga, tetapi juga bentuk penghormatan kepada leluhur, kegiatan ini adalah wujud Birrul Walidain, berbuat baik kepada orang tua dan para pendahulu yang sudah meninggal dunia,”imbuhnya.
“Kami memulainya dengan khataman Al-Qur’an, dilanjutkan pembacaan Surat Yasin dan tahlil bersama,” jelas Juwariadi.
“Kami berharap tradisi ini terus dilestarikan dan semakin baik di masa mendatang. Pasalnya, kegiatan berdoa bersama, mendoakan leluhur yang sudah meninggal adalah ajaran para ulama dan leluhur terdahulu.
“Mari kita tingkatkan amalan-amalan baik ini,” pesannya.
“Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi dan lebih ramai, seperti sore ini warga sangat antusias, bahkan ada yang datang dari luar desa karena memiliki leluhur yang dimakamkan di sini,” kata Juwariadi.
Sementara Sekdes Dono Gunawan, yang juga mewakili Kepala Desa Dono, pada awak media Analisa Publik, mengatakan, kami berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan dan menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antar warga,” ucapnya.
“Semoga kegiatan nyekar bareng dan doa bersama seperti ini bisa terus dilakukan dan semakin banyak yang terlibat,” terang Gunawan.
Gunawan juga menjelaskan, Nyekar Bareng di TPU Dusun Gedong RT 02 RW 01 Desa Dono tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi pemersatu masyarakat, kegiatan ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur di tengah masyarakat Desa Dono.
“Gunawan menambahkan, ini adalah bukti bahwa tradisi dan nilai-nilai luhur yang positif masih terjaga dengan baik, yang dimiliki seluruh warga masyarakat Desa Dono,” pungkasnya. ( Endi S )