HeadlinePemerintahan

Masyarakat Wonorejo 212 “Loro Siji Loro Kabeh” Desak Bupati Perbaiki Jalan Selingkar Waduk.

246
×

Masyarakat Wonorejo 212 “Loro Siji Loro Kabeh” Desak Bupati Perbaiki Jalan Selingkar Waduk.

Sebarkan artikel ini

ANALISA PUBLIK.id ! Tulungagung – Ratusan Warga Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang tergabung dalam ” Masyarakat Wonorejo 212 Loro Siji Loro Kabeh” menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Tulungagung, pada Senin (15/09/2025).

Ratusan massa datang dengan menggunakan motor dan mobil bak terbuka, Mereka menyampaikan orasi terkait kondisi jalan sepanjang 23 kilometer yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk Desa rusak parah.

Koordinator aksi, Rahmat Putra Perdana, dalam orasinya menyebut warga Desa Wonorejo sudah 23 tahun mengalami kesulitan akibat jalan yang rusak parah. Menurutnya, perbaikan jalan sudah sangat mendesak demi kelancaran aktivitas masyarakat.

Ia berharap Ketua DPRD dan Bupati Tulungagung turun langsung menemui warga untuk berdialog serta menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami turun gunung meminta agar ditemui oleh Bupati dan Ketua DPRD. Jika tidak bersedia, maka Anggota Dewan yang menemui kami akan kami bawa untuk datang langsung ke Wonorejo,” teriak Koordinator di hadapan masyarakat.

Sejumlah spanduk dibentangkan dalam aksi tersebut. Di antaranya bertuliskan: “Pajak lancar, dalan ku ambyar”, “Kalau waduk tidak mensejahterakan rakyat, stop segala aktivitas waduk”, hingga “Wonorejo menolak tunduk”.

Selain itu, ada pula sindiran keras yang ditujukan kepada pihak terkait, salah satunya berbunyi: “Hewan yang dilindungi tampilannya bersih, tingkahnya kotor.”

Dalam aksi tersebut, pihak legislatif yang menemui massa adalah Ali Masruf, Asrori, Sofyan Heryanto, Winarno, Syaiful serta beberapa anggota dewan lainnya.

Mereka hadir untuk menampung aspirasi sambil menunggu kedatangan Bupati Tulungagung.

Bupati Gatut Sunu akhirnya hadir dan menyampaikan sambutan. Ia menegaskan bahwa aspirasi warga Wonorejo akan ditindaklanjuti.

“Apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tulungagung adalah untuk masyarakat, tentu kami akan lakukan yang terbaik,” ujarnya.

Menurut Bupati, status jalan selingkar Waduk Wonorejo memang cukup rumit. Sebagian jalan berada dalam kewenangan Perusahaan Jasa Tirta (PJT), sebagian milik Perhutani, dan sebagiannya lagi menjadi kewenangan Pemkab Tulungagung.

“Kabar baiknya, semua pihak sudah duduk bersama dan jalan keluarnya sudah ada. Mumpung saya jadi Bupati, insyaallah ini akan selesai,” tegas Gatut Sunu.

Emosi warga kembali memuncak, Mereka mengancam akan menutup Operasional Waduk Wonorejo jika tidak ada penyelesaian, sudah puluhan kali aksi dan janji-janji.

“Kalau aset Nasional Waduk Wonorejo justru menyulitkan masyarakat, lebih baik kita tutup saja,” teriak salah satu pendemo.

Diakhir acara, masyarakat Wonorejo meminta Bupati Tulungagung untuk membacakan 4 petisi, yakni:

PETISI MASYARAKAT WONOREJO

1. Pergerakan aksi damai dengan jumlah besar bersama masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo di kantor DPRD dan kantor Bupati Kabupaten Tulungagung.
2. Memblokade aktivitas segala yang ada di Waduk Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, meliputi PLTA, Saluran Irigasi dan Wisata Waduk Wonorejo.
3. Mengembalikan Jalan awal Desa Wonorejo seperti sebelum adanya kegiatan Waduk Wonorejo.
4. Rakyat bersama – sama tidak akan membayar pajak apapun kepada Daerah dan Negara sampai tuntutan kami terealisasi.

Petisi ini mencerminkan keresahan masyarakat Wonorejo yang merasa diabaikan selama 23 Tahun menanggung penderitaan akibat jalan yang rusak,” pungkasnya.

( Endi S )