HeadlinePemerintahan

Desa Argosari Siap Jadi Episentrum Wisata Inklusif Berkat Dorongan Ketua TP-PKK Lumajang

141
×

Desa Argosari Siap Jadi Episentrum Wisata Inklusif Berkat Dorongan Ketua TP-PKK Lumajang

Sebarkan artikel ini

Lumajang, analisapublik.id – Ketua TP-PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menekankan bahwa kebangkitan pariwisata tidak boleh sekadar dipandang sebagai geliat kunjungan wisatawan. Lebih dari itu, pariwisata harus menjadi instrumen nyata untuk memperkuat ekonomi rakyat di akar rumput.

Pesan ini disampaikannya usai menghadiri kegiatan “Berkarya, Berdaya Bersama PKK” dan meninjau potensi wisata alam Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Rabu (6/8/2025). Desa yang berada di lereng Gunung Semeru ini memiliki lanskap memukau dan potensi besar sebagai destinasi unggulan.

Namun, menurutnya, pariwisata tidak boleh berhenti pada keindahan pemandangan saja. “Yang terpenting adalah bagaimana kehadiran wisatawan mampu menciptakan nilai ekonomi bagi warga lokal. Kita tidak hanya bicara soal view yang indah, tapi juga dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkap Dewi Natalia.

Libatkan Warga, Dorong Produk Lokal
Dewi Natalia menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam membangun sektor pariwisata, yakni melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku utama, bukan sekadar penonton. Produk-produk unggulan desa, seperti kerajinan tangan, kuliner lokal, dan hasil pertanian, harus diangkat menjadi bagian dari ekosistem wisata yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Kampung Tematik Lumajang: Wujudkan Infrastruktur Layak dengan Gotong Royong Warga

“Bukan sekadar menarik wisatawan, tapi bagaimana kehadiran mereka mampu menghidupkan ekonomi warga, mendorong produk lokal, dan membentuk rantai nilai yang adil,” tegasnya.

Ia melihat pemberdayaan perempuan dan keluarga yang selama ini digerakkan oleh TP-PKK harus bisa bersinergi dengan pengembangan sektor wisata. Ini menjadi peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja, membangun UMKM desa, dan memfasilitasi generasi muda agar terlibat dalam usaha kreatif berbasis potensi lokal.

Argosari: “Negeri di Atas Awan” dengan Potensi Ekonomi Besar
Kawasan Argosari yang dikenal sebagai “negeri di atas awan” memiliki segala prasyarat menjadi destinasi wisata berbasis komunitas. Akses jalan sudah cukup baik, lanskap memikat, serta budaya masyarakat yang ramah pengunjung.

“Tinggal bagaimana kita tata dengan rapi, dengan prinsip partisipatif, agar manfaatnya dirasakan luas,” tambahnya.

Dewi Natalia juga mendorong pembentukan koperasi atau kelompok usaha bersama yang bisa mengelola kegiatan wisata, termasuk homestay, kuliner khas desa, dan jasa pemandu wisata. Dengan begitu, sirkulasi ekonomi tidak keluar dari desa, melainkan tumbuh dan menguatkan masyarakat.

Baca Juga:  Kraton Fashion Carnival Jadi Mesin Ekonomi Desa, Wabup Lumajang: Bukti Kreativitas Gerakkan Rakyat

“Jangan sampai desa ini hanya jadi tempat foto dan singgah. Kita harus jaga agar setiap jengkal keindahan juga mengandung kebermanfaatan ekonomi. Inilah hakikat pembangunan yang merata dan berkeadilan,” katanya.

Ia mengajak seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah desa, pelaku UMKM, komunitas muda, hingga lembaga pendidikan, untuk merancang masa depan wisata Argosari yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

“Kalau rakyat sejahtera, wisata akan tumbuh dengan sendirinya. Dan kalau wisata tumbuh, rakyat harus turut menikmati hasilnya. Itu rumus yang tidak bisa dinegosiasi,” pungkasnya.

(Res)