Situbondo, analisapublik.id – DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendorong PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) untuk menyosialisasikan terlebih dahulu rencana penerapan kode batang atau QR code pembelian BBM subsidi pertalite.
Ketua Komisi I DPRD Situbondo Hadi Prianto di Situbondo, Sabtu, 11/8mengatakan bahwa sosialisasi penting dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus kepada masyarakat bekerja sama dengan pemerintah daerah.
“Kalau memang benar rencana penerapan kode batang untuk pembelian BBM subsidi pertalite pada akhir bulan Agustus, ya mulai sekarang harus disosialisasikan, agar masyarakat pengguna pertalite subsidi segera mendaftar,” katanya.
Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi memastikan bahwa penerapan penggunaan kode batang untuk transaksi pembelian pertalite subsidi di Jawa Timur serentak dilaksanakan pada akhir Agustus 2024.
“Jadi saat ini kami sedang menyosialisasikan kepada masyarakat yang menggunakan roda empat dan BBM-nya pertalite subsidi agar segera mendaftar secara daring lewat situs web (subsiditepat.mypertamina.id), sehingga nantinya mendapatkan QR code untuk transaksi BBM pertalite,” katanya.
Ahad Rahedi menjelaskan, penerapan penggunaan kode batang sebagai syarat transaksi pembelian BBM subsidi pertalite merupakan sebagai langkah pengawasan dan pendataan serta mengetahui pengguna BBM subsidi pertalite.
Selain itu, lanjut ia, penerapan kode batang pembelian BBM pertalite subsidi ini juga dalam rangka melindungi hak konsumen yang berhak menggunakan BBM subsidi.
“Jadi, untuk sementara ini diberlakukan bagi kendaraan roda empat, sedangkan roda dua dan roda tiga belum diharuskan mendaftar,” kata Ahad Rahedi.
Ia menambahkan, ketika pengendara tidak membawa gawai (HP) di SPBU nantinya sudah ada petugas yang akan membantu mendaftarkan sebagai pengguna BBM subsidi pertalite.
“Di SPBU maupun kantor-kantor Pertamina nanti ada petugas yang siap membantu mendaftarkan. Sebenarnya tak perlu khawatir karena sebelumnya penerapan QR code bio solar sudah berhasil dan saat ini sudah berjalan,” kata Ahad. ( wa/ar)