Situbondo, analisapublik.id Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai rapat koordinasi bersama kelompok kerja (pokja) dalam upaya pencegahan informasi hoaks dan kampanye hitam di platform media sosial menjelang penetapan calon bupati dan wakil bupati Pilkada serentak 2024.
Koordinator Divisi SDM Organisasi dan Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Kabupaten Situbondo Sainur Rasyid mengatakan rapat koordinasi bersama kepolisian, kejaksaan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) setempat untuk menyiapkan tim siber melaksanakan patroli di media sosial mencegah isu-isu negatif termasuk kampanye hitam.
“Rapat koordinasi bersama pokja hari ini fokus utama dari adalah pengawasan di media sosial untuk meminimalisir penyebaran isu-isu negatif yang dapat mengganggu stabilitas pemilihan kepala daerah,” katanya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.20/9
Adapun langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu, lanjut Sainur Rasyid, diantaranya membentuk kelompok kerja pengawasan isu-isu negatif untuk berkoordinasi secara intensif.
Melakukan identifikasi terhadap potensi kerawanan informasi hoaks dan isu negatif lainnya di berbagai platform media sosial.
Menurut Sainur, pencegahan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan (multistakeholder) juga penting melakukan pengawasan di media sosial dan media lain secara aktif melalui jajaran pengawas pemilu.
Ia menambahkan, selain itu kelompok kerja juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya pemilih, terkait larangan dalam kampanye dan memberikan pemahaman tentang Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan pemilu dan mencegah penyebaran informasi yang dapat merusak proses demokrasi,” kata Sainur Rasyid.
Pada 22 September 2024, KPU Kabupaten Situbondo menjadwalkan tahapan penetapan calon wakil bupati dan calon wakil bupati.
Ada dua bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati pada Pilkada 2024 di Situbondo, yakni pasangan calon petahana Karna Suswandi-Nyai Khoirani dan Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah.( wa/ar)