HeadlinePemerintahan

Surabaya Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik Libatkan 12 Kecamatan

38
×

Surabaya Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik Libatkan 12 Kecamatan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah antisipatif serius dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi memasuki akhir tahun. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkot menggelar simulasi penanganan kedaruratan serentak pada Minggu (26/10/2025).

Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan respons (responsifitas) seluruh jajaran Pemkot dalam menghadapi dampak buruk cuaca ekstrem, mulai dari banjir hingga pohon tumbang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya, Linda Novanti, menyebut simulasi penanganan kedaruratan kali ini mencakup 26 titik kejadian krusial di berbagai lokasi.

“Simulasi ini kami melibatkan 12 kecamatan. Dalam skenario, simulasi diawali dari adanya informasi cuaca awan cumulonimbus (CB) yang diduga akan berdampak pada curah hujan yang cukup tinggi. Setelah mendapat informasi dari BMKG melalui Command Centre (CC) 112, kemudian dilakukan penanganan di titik-titik tersebut,” kata Linda, Senin (27/10/2025).

Genangan, Pohon Tumbang, Hingga Atap Roboh
Linda merinci, 26 titik kejadian tersebut disebar dan meliputi:

  • 11 titik genangan yang berdampak kemacetan.
  • 11 titik lokasi pohon tumbang.
  • 3 titik atap rumah roboh.
  • 1 titik lokasi luapan air sungai.
Baca Juga:  Wali Kota Eri Lantik Lilik Arijanto sebagai Sekda Surabaya, Berfokus Tuntaskan Masalah Kota

Beberapa lokasi yang menjadi fokus simulasi termasuk Kecamatan Benowo, di mana penanganan genangan dan kemacetan disimulasikan di Wisma Tengger, Kelurahan Kandangan. Selain itu, di Kecamatan Dukuh Pakis, penanganan pohon tumbang dilakukan di Jalan Mayjen Sungkono depan Taman Makam Pahlawan (TMP).

Memetakan Komando dan Perangkat Daerah
Linda menjelaskan, simulasi ini menjadi instrumen penting untuk memetakan peran masing-masing Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya. Tujuannya agar tidak ada kebingungan komando saat terjadi bencana sesungguhnya.

“Jadi akan tahu, siapa dan melakukan apa. Sehingga ketika mungkin terjadi luapan sungai di Simomulyo, maka yang harus turun PD apa saja. Misal, dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) siapa, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) siapa, dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) siapa, kemudian rayonnya rumah pompanya dan sebagainya,” papar Linda.

Dalam simulasi ini, berbagai peralatan disiapkan, mulai dari chainsaw (gergaji mesin), generator pompa air, hingga kendaraan skywalker dari DPKP untuk penanganan di ketinggian.

Baca Juga:  Bekas Kolam Renang THR Surabaya Diubah Jadi Arena Mini Soccer dan Padel, Pemkot Kejar PAD

Linda berharap, simulasi ini akan membuat petugas lebih siap siaga dan bergerak cepat. “Kenapa kami melakukan ini? Karena, Desember tahun lalu terjadi seperti ini (cuaca ekstrem). Artinya biar tahu apa yang dilakukan ketika ada kedaruratan,” pungkasnya, menekankan pentingnya belajar dari pengalaman tahun sebelumnya.

(Res)