HeadlinePemerintahan

DWP Diskominfo Sumenep Gelar Lomba Mentho dan Paparegan: Merayakan Identitas Madura dengan Gaya Kekinian

171
×

DWP Diskominfo Sumenep Gelar Lomba Mentho dan Paparegan: Merayakan Identitas Madura dengan Gaya Kekinian

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep menyelenggarakan pertemuan rutin yang dikemas sebagai ajang pelestarian budaya dan kuliner lokal. Acara yang berlangsung meriah di Aula Diskominfo Sumenep, Kamis (16/10/2025), ini menggelar tiga lomba khas daerah: kreasi jajanan legendaris Mentho, lomba pantun Madura (Paparegan), dan lomba Busana Adat Keraton Sumenep.

Kegiatan ini diikuti perwakilan DWP dari berbagai bidang. Selain menjadi ruang aktualisasi kreativitas, acara ini juga berfungsi sebagai forum untuk mempererat ikatan kekeluargaan antaranggota.

Ketua DWP Diskominfo Sumenep, Dewi Indra, menjelaskan bahwa pemilihan kue mentho sebagai tema lomba kuliner memiliki alasan kuat. Kudapan tradisional berbahan dasar kelapa dan tepung ini telah diakui secara nasional sebagai salah satu warisan kuliner khas Kabupaten Sumenep.

“Kue mentho adalah jajanan legendaris yang melekat pada identitas kuliner Sumenep. Tidak bisa diakui daerah lain karena sudah menjadi warisan budaya kuliner kita,” ujar Dewi, menekankan pentingnya menjaga kekhasan lokal.

Menurut Dewi, lomba kreasi kuliner ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah edukasi untuk meningkatkan keterampilan anggota dalam mengolah kuliner tradisional agar lebih variatif, lezat, dan berpotensi membuka peluang usaha keluarga.

Baca Juga:  Kemenag Jatim Lakukan Pembinaan ASN Guru di Sumenep , Perkuat Bidang Integritas dan Profesionalisme

Nuansa kebudayaan semakin kental dengan penampilan para peserta yang mengenakan Busana Adat Keraton Sumenep. Pemilihan tema kebudayaan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal, bertepatan dengan persiapan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-757 yang jatuh setiap akhir Oktober. Lomba paparegan atau pantun Madura pun menambah semarak, menghidupkan tradisi lisan yang sarat makna.

“Kami ingin setiap kegiatan Dharma Wanita menjadi ruang bahagia, penuh semangat, dan meninggalkan kenangan berkesan bagi seluruh anggota,” tambah Dewi.

Tiga kategori lomba—kreasi mentho, paparegan, dan busana adat terbaik—dinilai langsung oleh Ketua DWP Diskominfo. Para pemenang mendapatkan apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas dan partisipasi aktif mereka.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen DWP Diskominfo Sumenep untuk terus melestarikan kearifan lokal melalui kegiatan produktif, inspiratif, dan memperkuat solidaritas antaranggota di tengah arus modernisasi.

(Res)