SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi memulai babak baru dalam pengelolaan lingkungan di sektor pendidikan. Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Plastic Clever School Program, Surabaya kini menjadi bagian dari gerakan global melawan plastik sekali pakai.
Acara penandatanganan ini melibatkan mitra pelaksana program dari Inggris, CommonSeas, dengan sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya. Seremoni digelar di Ruang Kartini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Kamis (13/11/2025).
Inisiatif kolaborasi internasional ini berfokus pada satu tujuan utama: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan program ini lahir dari kolaborasi erat antara Pemkot Surabaya (melalui Dispendik dan Dinas Lingkungan Hidup/DLH), Bumbi, dan pihak sekolah.
“Alhamdulillah, program ini terwujud berkat kolaborasi erat, dan kami berharap manfaatnya dapat terus diimbaskan secara luas,” kata Yusuf.
Ia mengungkapkan, sebelum penandatanganan, perwakilan CommonSeas telah melakukan pemetaan di beberapa sekolah untuk mengidentifikasi dan menetapkan fokus arahan yang sesuai bagi siswa dalam penanganan dan pengolahan sampah plastik.
Dorong Digitalisasi dan Imbas ke Rumah
Yusuf menekankan pentingnya menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini, meski ia mengakui bahwa proses edukasi ini memerlukan waktu dan bersifat berkelanjutan.
“Kami berharap inisiatif ini tidak berhenti hanya di edukasi konvensional. Mengingat pembelajaran kini sudah mengenal digitalisasi, kami ingin melihat adanya kolaborasi digital antara siswa di Surabaya dengan rekan-rekan mereka di Inggris,” jelasnya.
Dispendik berharap pengetahuan yang diperoleh siswa dapat diterapkan di lingkungan rumah masing-masing dan diimbaskan ke sekolah-sekolah lain. Terpilihnya berbagai jenis sekolah (negeri, swasta, madrasah) sebagai percontohan diharapkan dapat menjadi role model yang efektif.
Surabaya, bersama Bandung, menjadi kota yang terpilih dalam program ini di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk menjadi yang terbaik, terutama dalam menyiapkan siswa, baik dari sisi komunikasi maupun kemampuan teknis,” tuturnya.
Inovasi Siswa Surabaya Bikin Kagum CommonSeas
Managing Director CommonSeas, Charlotte Davies, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan luar biasa dari Surabaya. Ia secara khusus memuji komitmen kuat kota ini terhadap keberlanjutan dan perubahan positif di sektor pendidikan.
“Merupakan sebuah pencapaian besar untuk merayakan sepuluh sekolah terpilih yang secara resmi bergabung dalam gerakan Plastic Clever School,” ujar Davies.
Tim CommonSeas mengaku terpesona oleh aksi nyata dan inovasi yang telah dilakukan siswa, mulai dari kampanye, perubahan di sekolah, hingga pameran kreatif seperti peragaan busana dan pembuatan sofa dari bahan daur ulang.
Davies menambahkan, Plastic Clever Schools merupakan gerakan global yang mencakup lebih dari 2.000 sekolah di seluruh dunia. Keberhasilan di Surabaya ini, menurutnya, tidak lepas dari dukungan luar biasa Pemkot.
“Kami sangat optimistis bahwa model dan praktik terbaik yang telah ditetapkan oleh sepuluh sekolah perintis ini dapat direplikasi di lembaga-lembaga lain,” harapnya.
Davies menegaskan bahwa tujuan utama kolaborasi ini adalah mendorong perubahan yang melampaui perbaikan lingkungan fisik, tetapi juga memicu perubahan perilaku, sikap, dan moral yang berdampak jangka panjang bagi lautan.
MoU ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2025. Monitoring akan dilakukan secara berkala melalui platform digital, melibatkan Dispendik dan Bumbi, untuk memastikan program berjalan optimal.
(Res)











