HeadlinePemerintahan

PMI Madiun latih Kapasitas Relawan Muda, KSR Perguruan Tinggi Ikuti Diklat Intensif 10 Hari

147
×

PMI Madiun latih Kapasitas Relawan Muda, KSR Perguruan Tinggi Ikuti Diklat Intensif 10 Hari

Sebarkan artikel ini

Surabaya, analisapublik.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun memulai upaya strategis mencetak relawan profesional melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Dasar Korps Sukarela (KSR) Unit Perguruan Tinggi se-Kota Madiun. Kegiatan intensif ini digelar di Markas PMI Kota Madiun, Jalan Halmahera No. 57, dan akan berlangsung selama 10 hari, mulai 31 Oktober hingga 9 November 2025.

Wakil Ketua PMI Kota Madiun, Eddy Hermayanto, menjelaskan bahwa diklat ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap relawan muda. Fondasinya adalah prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yang diintegrasikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas KSR dalam menunjang pelayanan kemanusiaan serta memberi pemahaman mendalam tentang organisasi kepalangmerahan,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).

Diklat kali ini diikuti oleh 30 peserta yang mewakili enam perguruan tinggi utama di Kota Madiun:

  • Universitas Merdeka Madiun
  • UNIPMA
  • STIKES Bhakti Husada Mulia
  • Universitas Widya Mandala
  • STKIP Widya Yuwana
  • Universitas Muhammadiyah Madiun
  • Sebelum pelatihan dimulai, telah dilakukan penandatanganan kerja sama (MoU) antara PMI Kota Madiun dan keenam perguruan tinggi tersebut. Menurut Eddy, kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen strategis untuk mencetak generasi relawan yang unggul dan profesional.

“PMI memiliki tugas besar dalam penanggulangan bencana, pelayanan sosial, dan kesehatan. Keberadaan Unit KSR di perguruan tinggi adalah ujung tombak sekaligus investasi masa depan gerakan kemanusiaan,” tegas Eddy Hermayanto, menekankan peran vital mahasiswa dalam respons kemanusiaan.

Mencetak Relawan Siap Tempur Sesuai Standar
Eddy menambahkan, pelatihan ini sangat penting untuk memastikan relawan memiliki kompetensi sesuai standar PMI, bukan sekadar respons spontan.

“Kami ingin memastikan setiap relawan memiliki bekal ilmu, keterampilan, dan sikap yang memadai — mulai dari pertolongan pertama, penanggulangan bencana, hingga manajemen relawan — agar siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan,” pungkasnya.

Program ini diharapkan menghasilkan relawan yang terstruktur dan sistematis, sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal dalam setiap aksi kemanusiaan di wilayah Kota Madiun dan sekitarnya.

(Res)