SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep semakin serius mendorong transformasi layanan publik dan ekonomi lokal melalui agenda digitalisasi. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumenep menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dirangkai dengan Visi Literasi Digital (VIRAL) Sumenep 2025.
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, memberikan apresiasi tinggi kepada Bapenda yang dianggap menjadi motor penggerak inisiatif ini.
“Kami mengapresiasi kerja keras Bapenda Kabupaten Sumenep yang menjadi motor penggerak transformasi digital di lingkungan pemerintah daerah. Melalui HLM TP2DD dan VIRAL Sumenep 2025, semangat digitalisasi benar-benar terasa sampai ke masyarakat,” ungkap Wabup Imam Hasyim saat membuka kegiatan di Ruang Rapat Adirasa Kantor Bupati Sumenep, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, langkah ini tidak hanya bertujuan mempercepat efisiensi pelayanan publik, tetapi yang lebih krusial, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Sumenep.
“Digitalisasi akan menciptakan ruang ekonomi baru, sehingga UMKM bisa berkembang lebih cepat, karena akses pembayaran dan pemasaran kini semakin terbuka melalui sistem digital,” tegas Wabup.
Sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat diharapkan menjadi pondasi kuat dalam membangun ekosistem digital yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Wabup mengklaim, melalui rangkaian pertemuan TP2DD dan VIRAL, Sumenep kini menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang paling siap menghadapi era digital dengan langkah konkret dan terukur.
Perkuat QRIS dan Pajak Digital
Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, menjelaskan bahwa HLM TP2DD bertujuan utama mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis digital.
“Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat kolaborasi antar instansi untuk mempercepat digitalisasi keuangan daerah,” paparnya.
Faruk menambahkan, agenda ini merupakan bagian dari Festival Literasi Digital Sumenep 2025 (VIRAL Sumenep 2025), sebagai kelanjutan program Pemkab untuk mempercepat implementasi digitalisasi di sektor publik.
“Kami ingin memastikan bahwa transformasi digital ini bukan sekadar proyek teknologi, tapi gerakan kolektif yang melibatkan seluruh unsur masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah,” jelasnya.
HLM TP2DD kali ini difokuskan pada pembahasan strategi percepatan digitalisasi keuangan daerah, penguatan ekosistem transaksi nontunai melalui QRIS, serta pengelolaan pajak dan retribusi berbasis digital. Faruk menegaskan, komitmen Pemkab Sumenep terhadap digitalisasi tidak hanya memudahkan pelayanan, tetapi juga membangun budaya pemerintahan yang lebih efisien dan transparan.
“Melalui digitalisasi, kami ingin setiap proses pelayanan publik bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan bisa diawasi oleh masyarakat, karena transparansi menjadi kunci utama,” tandasnya.
Sebagai informasi, HLM TP2DD kali ini merupakan yang kedua di 2025, setelah sebelumnya digelar pada Juni 2025. Tahun ini direncanakan enam kali HLM untuk memantau dan memperkuat progres digitalisasi di berbagai sektor.
Hadir dalam acara tersebut Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Achmad Syahwan Effendi, para Asisten Sekdakab, dan jajaran OPD terkait yang tergabung dalam TP2DD.
(Res)











