HeadlinePemerintahan

Sinergi Pemerintah dan KPK: Masyarakat Jadi Garda Terdepan Lawan Korupsi

217
×

Sinergi Pemerintah dan KPK: Masyarakat Jadi Garda Terdepan Lawan Korupsi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, Analisapublik.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkolaborasi dengan Suara Surabaya Media menggelar talkshow bertema “Peran Masyarakat Mencegah Korupsi”. Acara ini berlangsung di Studio Suara Surabaya Media, Surabaya, pada Jumat (19/9/2025).

Sejumlah narasumber hadir dalam acara ini, di antaranya Kepala Satuan Tugas Sertifikasi dan Pemberdayaan, Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Sugiarto; IRBAN III (Inspektorat Provinsi Jawa Timur), Noviandi Cahyo Putro; dan Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) Jatim, Apt. Laily Vitria Adhitama.

Sugiarto menekankan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan harus menjadi gerakan kolektif. Ia menjelaskan enam mekanisme yang menjadi bagian penting dalam penanganan korupsi, yaitu koordinasi, supervisi, monitoring, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di persidangan.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep trisula tiga mata dari KPK: pendidikan, pencegahan, dan penindakan. “Pertama, pendidikan agar masyarakat sadar bahwa korupsi adalah tindakan jahat dan mengetahui cara melawannya. Kedua, pencegahan dengan memperbaiki sistem agar tidak memberi celah korupsi. Ketiga, penindakan supaya menimbulkan efek jera bagi pelaku,” jelas Kepala Satgas Sertifikasi dan Pemberdayaan KPK.

Baca Juga:  KPK Tetapkan 11 Tersangka Kasus Korupsi di Kemnaker

“Jangan Diam, Diamnya Orang Baik Adalah Ruang Koruptor”
Sementara itu, Noviandi menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan indikasi korupsi. Ia menyebut, kanal pengaduan publik kini semakin terbuka luas, baik melalui aplikasi resmi pemerintah, kanal KPK, maupun inisiatif daerah. “Masyarakat harus peduli, jangan diam. Karena justru diamnya orang-orang baik yang membuat praktik korupsi terus berlangsung,” tegasnya.

Laily Vitria menambahkan, penguatan integritas individu menjadi fondasi utama dalam pencegahan korupsi. Menurutnya, nilai kejujuran, kedisiplinan, keberanian, serta kepedulian harus ditanamkan sejak dini agar tercipta budaya antikorupsi yang berkelanjutan. Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan ruang digital untuk menyebarkan informasi positif dan mengawasi kinerja aparatur negara.

Talkshow yang berlangsung interaktif ini juga melibatkan partisipasi pendengar melalui WhatsApp dan telepon langsung. Sejumlah pendengar menyampaikan pandangan kritis mereka, mulai dari lemahnya hukuman bagi pelaku korupsi hingga praktik penyalahgunaan wewenang di berbagai sektor. Narasumber pun merespons dengan memberikan motivasi agar masyarakat tetap optimis, bersatu, dan berani mengambil peran dalam melawan korupsi.

Baca Juga:  KPK Luncurkan Senjata Baru Anti Korupsi Dengan Kecerdasan Buatan AI , Siap Sasar Koruptor di Ruang Digital

Melalui talkshow ini, seluruh narasumber berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat, diharapkan tercipta lingkungan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.

(Res)