SURABAYA , analisapublik.id – Pemerintah Kabupaten Tuban bergerak cepat mengantisipasi maraknya kejahatan finansial dan investasi ilegal. Melalui Bagian Perekonomian, Pemkab Tuban menggelar Sosialisasi Literasi dan Inklusi Keuangan serta Pencegahan Scam bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tuban, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Dandang Watjono, Lantai 1 Setda Tuban, ini mencerminkan kebutuhan mendesak aparatur negara untuk melek finansial di tengah derasnya arus digital.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, dalam sambutannya menegaskan bahwa aparatur harus menjadi garda terdepan dalam pengelolaan keuangan yang sehat dan aman.
“ASN harus menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan yang cerdas dan berhati-hati, agar terhindari dari praktik investasi ilegal maupun scam yang dapat merugikan pribadi dan instansi,” ujar Agus.
Menurutnya, ASN yang rentan terjerat penipuan atau investasi bodong tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berpotensi mengganggu integritas pelayanan publik di daerah.
Sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan ASN dari berbagai perangkat daerah serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tuban. Sinergi ini menunjukkan keseriusan Pemkab Tuban untuk membangun ekosistem keuangan yang aman dari hulu ke hilir.
Dua narasumber kunci didatangkan untuk memperkuat pemahaman ASN:
- Indrawan Nugroho Utomo dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membawakan materi tajuk “Waspada Investasi Ilegal dan Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.”
- Titi Handari Djoar, Pimpinan Bank Jatim Cabang Tuban, fokus pada “Tindakan Preventif Terkait Transaksi Terindikasi Penipuan,” menyoroti celah-celah keamanan transaksi digital.
- Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran ASN dalam mengenali risiko keuangan digital serta memperkuat perlindungan konsumen.
Melalui kolaborasi antara Pemkab Tuban, OJK, dan Bank Jatim, pemerintah daerah berkomitmen menciptakan aparatur yang tidak hanya waspada terhadap scam, tetapi juga menjadi pelopor literasi keuangan di lingkungan kerja masing-masing. Langkah ini penting untuk memitigasi risiko kerugian finansial yang belakangan sering menyasar kalangan profesional dan pegawai.
Tujuan akhirnya jelas: memastikan ASN Tuban mampu mengelola asetnya secara aman, sehingga fokus dan integritas mereka sepenuhnya tertuju pada pelayanan masyarakat.
(Res)





