EkbisGaya HidupHeadlinePemerintahan

Tingkatkan Produktivitas Hingga MT-3, Bupati Bojonegoro Ingatkan Petani Pentingnya Kelola Lahan dan Air

27
×

Tingkatkan Produktivitas Hingga MT-3, Bupati Bojonegoro Ingatkan Petani Pentingnya Kelola Lahan dan Air

Sebarkan artikel ini

Bojonegoro, Jawa Timur – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengingatkan para petani di wilayah setempat mengenai pentingnya pengelolaan lahan persawahan dan penggunaan air secara bijak guna menjaga produktivitas hasil pertanian hingga Musim Tanam Ketiga (MT-3).

Hal ini disampaikan Bupati Wahono saat menghadiri panen raya di Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, pada hari Selasa.

“Para petani perlu memperhatikan perbaikan lahan, kualitas bibit, serta tata kelola lahan dan penggunaan air agar produktivitas tetap terjaga sampai musim tanam ketiga,” tegas Bupati Setyo Wahono.

Menurutnya, ada dua hal yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan sektor pertanian, yaitu air dan pupuk. Keduanya merupakan faktor penting yang harus dikelola dengan bijak agar hasil pertanian optimal tanpa mengurangi kesuburan tanah di masa mendatang.

Mengingat Musim Tanam Ketiga (MT-3) merupakan musim tanam tambahan yang biasanya berlangsung pada akhir musim kemarau, kondisi lahan yang baik dan ketersediaan air yang mencukupi menjadi sangat esensial.

“Namun yang harus perlu dijaga adalah mindset petani, karena setelah digunakan secara intensif, lahan pertanian juga membutuhkan waktu untuk beristirahat,” jelasnya lebih lanjut.

Bupati Wahono mengapresiasi semangat dan kerja keras para petani yang mampu menjaga produktivitas pertanian. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan daerah.

Lebih lanjut, Wahono berharap kegiatan tasyakuran panen raya ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara petani dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pertanian yang produktif dan berkelanjutan.

“Ke depan, para petani diharapkan terus berinovasi dan bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan serta keberlanjutan ekosistem pertanian di Bojonegoro,” tutupnya. ( wa/ar)