SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadi tujuan utama studi kepemimpinan nasional. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menerima kunjungan peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Tingkat II Angkatan XXIX di ruang sidang Walikota pada Senin (13/10/2025). Fokus utama rombongan adalah mempelajari praktik terbaik (best practice) penindakan pungutan liar (pungli) di Kota Pahlawan.
Rombongan VKN berjumlah 18 orang, terdiri dari personel Polri, perwakilan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Pemerintah Kabupaten Bandung. Mereka dipimpin oleh AKBP Henny Purwanti, Wakil Kepala Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Wali Kota Eri Cahyadi langsung menekankan komitmen keras Pemkot Surabaya dalam membersihkan praktik pungli demi membangun kepercayaan publik.
“Kami sudah membuat surat pernyataan kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya, sampai ke staf-stafnya, bahwa ketika terjadi pungli dan bisa dibuktikan, maka tidak ada lagi pemrosesan, tapi langsung pecat,” tegas Wali Kota Eri.
Menurutnya, sanksi berat diperlukan karena dampak negatif pungli dapat merusak kepercayaan masyarakat dan nama baik pemerintah. Ia berharap praktik ini dapat diadopsi instansi lain untuk memperkuat integritas pelayanan publik.
Surabaya Berbagi Kunci Keberhasilan Pembangunan
Selain strategi antirasuah, Wali Kota Eri juga memaparkan pencapaian dan strategi pembangunan Surabaya yang berfokus pada tujuh tujuan utama. Beberapa poin sukses yang disorot adalah keberhasilan penurunan angka stunting menjadi 1,6 persen pada tahun 2023 dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Stategi pembangunan Kota Surabaya ini dijalankan dengan pembangunan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan pengurangan kesenjangan, serta pemberdayaan masyarakat melalui gotong royong,” terang Wali Kota Eri.
Atas inovasi dan akuntabilitasnya, Pemkot Surabaya berhasil meraih predikat AA dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Menpan-RB dan menjadi Peringkat Pertama Kota Terinovatif.
Dianggap Best Practice, Jadi Acuan Nasional
AKBP Henny Purwanti, mewakili Pusdikmin Polri, menyampaikan apresiasi atas sambutan dari Pemkot Surabaya. Ia menjelaskan, kunjungan ini merupakan bagian dari agenda aktualisasi kepemimpinan strategis dalam rangka VKN Tingkat II.
“Pemerintahan Kota Surabaya kami pilih karena memiliki hal-hal luar biasa yang dapat diadopsi, diadaptasi, dan mungkin nanti dikembangkan oleh para peserta pelatihan kepemimpinan nasional di satuan kerjanya masing-masing,” tandas Henny.
Henny secara khusus mendorong para peserta untuk mempelajari penanganan pungli Pemkot Surabaya. “Kami berharap, apa yang disampaikan Pak Wali terkait penanganan pungli bisa di aplikasikan di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.
(Res)











