Lumajang, analisapublik.id – Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah berani dalam peta jalan pendidikannya. Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara resmi meluncurkan program strategis yang disebut Gerakan Membangun Madrasah Berkarakter, Religius, dan Inspiratif (Lumajang Gema Berbaris) di Pendopo Arya Wiraraja, Jumat (17/10/2025).
Program ini bukan sekadar penamaan baru. Ia adalah penegasan posisi madrasah sebagai pusat utama (arus utama) pendidikan karakter dan peradaban di Lumajang, bergeser dari anggapan lama sebagai lembaga pendidikan alternatif.
Melalui Gema Berbaris, Pemkab Lumajang berinvestasi pada dua pilar utama: kemampuan global dan kedalaman spiritual. Peserta didik madrasah akan dibekali penguasaan bahasa Arab dan Inggris yang kuat, dibarengi pemahaman keagamaan yang mendalam, serta penanaman nilai-nilai kebangsaan yang solid.
Bupati Indah menekankan pentingnya keseimbangan ini. “Dengan Gema Berbaris, anak-anak madrasah belajar menguasai bahasa internasional, memahami ajaran agama, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Semua ini dilakukan secara seimbang agar mereka menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mencintai tanah air,” ujar Indah.
Indah juga menegaskan bahwa keberhasilan peserta didik tidak hanya diukur dari kemampuan akademik, tetapi dari kedalaman spiritualitas, penguatan identitas nasional, dan kecakapan sosial berlandaskan moral.
“Mari jadikan Gema Berbaris sebagai tonggak transformasi pendidikan, mencetak generasi yang mampu memimpin dengan akhlak mulia dan kecerdasan global,” ajaknya, menyerukan sinergi dari guru, kepala madrasah, pengawas, hingga orang tua.
Langkah Lumajang ini menunjukkan komitmen politik lokal yang kuat untuk memperkuat madrasah sebagai laboratorium karakter bangsa—tempat di mana ilmu, iman, dan nasionalisme berpadu. Tujuannya jelas: mencetak generasi masa depan yang unggul, bermoral, dan berdaya saing global, sejalan dengan kebutuhan Indonesia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Achmad Faisol Saifullah, mengamini visi tersebut. Ia menjelaskan bahwa Gema Berbaris secara substansial membangun budaya literasi bilingual sejak dini.
“Madrasah yang kuat mencetak generasi yang cerdas, religius, dan nasionalis. Program ini menjadi fondasi untuk membangun masyarakat Lumajang yang berkarakter, berdaya saing, dan bermartabat,” pungkasnya.
Dengan kebijakan ini, Lumajang secara efektif menempatkan madrasah dalam posisi strategis untuk membentuk SDM yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas kebangsaan dan nilai-nilai religius.
(Res)











