Malang, analisapublik.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur melaporkan adanya penurunan kasus penyakit campak yang signifikan. Dari semula 27 pasien yang terkonfirmasi, kini hanya tersisa satu pasien yang masih menjalani perawatan.
“Dua minggu lalu totalnya 27 kasus yang terkonfirmasi campak. Setelah kami cek kembali, angkanya sudah turun dan tersisa satu pasien saja. Alhamdulillah terkendali,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, di Kota Malang, Jumat.
Pasien yang tersisa tersebut sedang dirawat di salah satu rumah sakit dan menunjukkan perkembangan kondisi yang membaik. Pihak Dinkes berharap pasien ini bisa segera pulih.
Penurunan drastis ini mengindikasikan bahwa Kota Malang telah berhasil menangani penyebaran penyakit campak. Meifta menjelaskan, tidak ditemukan kasus baru dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Jumlah 27 kasus yang dilaporkan sebelumnya merupakan akumulasi, termasuk sembilan kasus awal.
Pencegahan Tetap Diperkuat
Meskipun kasus turun, Dinkes Kota Malang tetap menggencarkan upaya pencegahan. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi:
Penguatan imunisasi pada bayi berusia 9 bulan dan 18 bulan.
Sosialisasi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pemantauan pemberian vitamin A kepada anak.
Menganjurkan orang tua untuk segera membawa anak ke puskesmas jika mengalami gejala campak dan memastikan pasien positif menjalani isolasi mandiri di rumah hingga sembuh.
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penularannya terjadi melalui percikan air liur (droplet) atau kontak langsung. Seseorang yang belum mendapatkan imunisasi memiliki risiko tinggi terpapar penyakit ini. Gejala umum campak meliputi batuk, ruam kulit, demam, dan badan terasa lesu. (wa/ar)





