SURABAYA, analisapublik.id – Gelombang semangat kemandirian ekonomi perempuan memuncak di Balai Budaya Surabaya. Acara tahunan Gebyar Wirausaha Perempuan Surabaya 2025 yang digagas oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya resmi ditutup setelah dua hari pelaksanaan, menegaskan bahwa perempuan di Kota Pahlawan adalah motor penggerak ekonomi yang tak hanya tangguh, tetapi juga adaptif terhadap lanskap bisnis digital.
Ketua II GOW Surabaya, Shinta Setia, dalam sambutan penutupannya, menyampaikan bahwa kegiatan yang mengusung tema “Perempuan Berdaya, Surabaya Sejahtera” telah melampaui tujuannya.
“Alhamdulillah, dari tahun ke tahun, antusiasme dan semarak acara ini semakin meningkat, menarik semakin banyak perempuan untuk tertarik berwirausaha dan berkontribusi pada dukungan finansial keluarga,” ungkap Shinta Setia, di Balai Budaya Surabaya, Rabu (22/10/2025).
Shinta Setia memberikan penekanan penting mengenai filosofi di balik keberdayaan perempuan. Ia menyoroti bahwa survival UMKM di era ini tidak lagi soal individualitas.
“Dan ternyata, Ibu-ibu, perempuan yang berdaya itu bukan perempuan yang berjalan sendiri-sendiri, melainkan berjalan bersama, bergandengan tangan, dan saling mendukung satu sama lain,” tegasnya, menyoroti pentingnya kolaborasi antar-organisasi dan antar-pelaku usaha.
Gebyar yang telah memasuki tahun ketiga ini dirancang untuk memberikan dampak signifikan bagi pelaku UMKM perempuan, khususnya dalam hal pembinaan dan edukasi agar mereka benar-benar mampu naik kelas. Acara ini berhasil menarik partisipasi dari 25 induk organisasi GOW dan masyarakat umum.
“Selama dua hari ini, kita tidak hanya memamerkan produk, melainkan juga menunjukkan semangat solidaritas dan kebanggaan sebagai perempuan Surabaya. Ini adalah bukti bahwa perempuan Surabaya berani melangkah maju dan mengambil peran,” ujar Shinta.
Dari Digital Marketing Hingga Tuntasnya Dagangan Sebelum Tutup
Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 dikemas dalam delapan rangkaian acara komprehensif, bertujuan meningkatkan kompetensi dari hulu ke hilir. Program-program kuncinya meliputi:
Pameran dan Bazar UMKM dari 25 induk organisasi GOW.
- Workshop intensif berfokus pada Optimalisasi Digital Marketing dan sesi ‘From Hobby to Money’.
- Talkshow Inspiratif dalam ‘Srikandi Penggerak Ekonomi’.
- Klinik Bisnis dan Kesehatan untuk konsultasi peningkatan usaha.
- Peragaan Busana (Fashion Show) yang menampilkan karya organisasi wanita.
GOW juga menyelenggarakan perlombaan dengan kriteria ketat, meliputi cita rasa (mengingat 80% UMKM adalah kuliner), tampilan stand, dan kualitas packaging. Aspek-aspek ini merupakan bagian dari pembinaan GOW agar pelaku UMKM dapat memenuhi standar pasar yang lebih tinggi.
Shinta Setia mencatat tingginya transaksi sebagai indikasi sukses terbesar. “Kami mencatat bahwa beberapa stand sudah habis bahkan sebelum waktu penutupan resmi pada pukul 16.00 WIB, beberapa di antaranya sudah kosong sejak pukul 13.00 WIB. Ini menjadi indikasi positif tingginya transaksi,” terangnya.
Menurut Shinta Setia, seluruh rangkaian kegiatan tersebut membuktikan bahwa perempuan Kota Surabaya mampu menjadi motor penggerak ekonomi. Meski jangkauan program belum mencakup seluruh perempuan Surabaya, kegiatan ini sukses memicu semangat agar mereka menjadi lebih tangguh, berdaya, dan bermanfaat.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, baik peserta, narasumber, mitra, sponsor, maupun juri. Terima kasih atas kontribusi anda semua dalam menyemarakkan kegiatan yang luar biasa ini,” pungkasnya.
(Res)





