SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus bergerak cepat merespons tekanan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Langkah konkret teranyar terlihat di Kecamatan Gapura melalui kegiatan pasar pangan murah yang digelar Penyuluh Pertanian setempat, didukung penuh oleh aparat teritorial, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 16/Gapura.
Kegiatan yang berlangsung di Pasar Gapura pada Sabtu (25/10/2025) ini menjadi upaya mitigasi daerah menekan dampak fluktuasi harga kebutuhan pokok, sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap bahan pangan esensial tetap terjangkau.
Serka M. Rasul, Babinsa Koramil 16/Gapura yang turun langsung di lapangan, menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam program sosial ini adalah manifestasi dukungan terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi di tingkat akar rumput.
“Kami selalu siap mendukung kegiatan pemerintah daerah, termasuk program pangan murah seperti ini. Harapannya, kegiatan ini dapat meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok,” ujar Serka Rasul.
Ratusan Warga Antre, Daya Beli Terjaga
Pasar murah tersebut berhasil menarik antusiasme ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Gapura. Mereka memadati area pasar untuk mendapatkan komoditas utama seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur yang dijual dengan harga di bawah harga pasaran.
Tingginya respons masyarakat ini menjadi indikator bahwa program tersebut benar-benar menyasar dan meringankan beban keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.
Selain berfungsi sebagai penjaga stabilitas harga, kegiatan ini juga memperkuat sinergi lintas sektor di lapangan.
“Kami mendapat apresiasi dari para penyuluh atas kolaborasi yang baik antara TNI dan instansi terkait. Ini membuktikan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Serka Rasul.
Pemkab Sumenep memandang, kegiatan pangan murah bukan sekadar solusi jangka pendek, melainkan bagian integral dari strategi ketahanan ekonomi daerah. Upaya ini dinilai krusial, terutama menjelang akhir tahun, untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan dan menjaga tingkat konsumsi rumah tangga tetap stabil.
(Res)











