EkbisGaya HidupHeadlinePemerintahan

Trenggalek Fokus Bangun Infrastruktur Wisata untuk Wujudkan ‘Kota Atraktif’

185
×

Trenggalek Fokus Bangun Infrastruktur Wisata untuk Wujudkan ‘Kota Atraktif’

Sebarkan artikel ini

Trenggalek – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek akan mengarahkan fokus pembangunan pada 2026 untuk mewujudkan konsep kota atraktif. Konsep ini bertujuan tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga pendapatan masyarakat setempat.

​Hal ini disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat mengisi pidato dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek, Kamis.

​”Selain infrastruktur jalan, kami akan memprioritaskan tempat-tempat wisata yang bisa menjadi sumber pendapatan bersama, baik bagi pemerintah daerah maupun warga,” jelas Bupati Nur Arifin.

​Dalam sidang tersebut, Pemkab dan DPRD Trenggalek menyepakati Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2026. Berdasarkan kesepakatan itu, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp1,967 triliun, sementara belanja daerah mencapai Rp2,003 triliun. Angka ini relatif sama dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

​Bupati Nur Arifin menjelaskan, alokasi anggaran pembangunan fisik mencakup perbaikan sejumlah ruas jalan senilai sekitar Rp50 miliar hingga Rp70 miliar. Selain itu, Pemkab juga berencana membuka trayek transportasi dari Stasiun Tulungagung ke Trenggalek agar terhubung langsung dengan moda kereta api.

Baca Juga:  KPK Dalami Peran Mantan Stafsus Menteri Agama  ​

​”Kami ingin setiap kedatangan kereta di Tulungagung bisa langsung terhubung dengan transportasi menuju Trenggalek. Ini penting untuk menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal,” kata Nur Arifin.

​Senada dengan bupati, Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam menyampaikan bahwa setelah KUA dan PPAS disepakati, Pemkab akan menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2026. Ia menambahkan, strategi belanja diarahkan untuk mengoptimalkan sumber pendapatan daerah, salah satunya melalui rehabilitasi stadion dan fasilitas publik yang berpotensi menghasilkan pemasukan.

​”Tambahan pinjaman daerah sebesar Rp50 miliar juga akan digunakan untuk infrastruktur umum senilai Rp20 miliar dan pengembangan fasilitas penunjang pendapatan senilai Rp30 miliar,” ungkap Samsul.

​Ia menambahkan, konsep kota atraktif yang diusung oleh Pemkab adalah membangun fasilitas yang tidak hanya meningkatkan penerimaan pemerintah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat. ( wa/an)