HeadlinePemerintahan

Siaga Musim Hujan , Pemkot Surabaya Gencarkan Perantingan hingga Peremajaan Pohon Tua

116
×

Siaga Musim Hujan , Pemkot Surabaya Gencarkan Perantingan hingga Peremajaan Pohon Tua

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan di musim penghujan. Program perantingan pohon digencarkan secara rutin untuk memitigasi risiko pohon tumbang akibat angin kencang dan curah hujan tinggi yang dapat membahayakan keselamatan warga dan pengguna jalan.

Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa pemkot memiliki jadwal rutin untuk perantingan, khususnya di ruas-ruas jalan utama. Untuk memastikan pekerjaan berjalan optimal dan aman, tim lapangan dibagi ke dalam tujuh rayon. Setiap rayon ditargetkan meranting minimal 20 pohon per hari, selama kondisi cuaca mendukung.

“Pada kasus-kasus khusus di daerah padat, seperti di Wiyung, perantingan bahkan dilakukan pada hari Minggu pagi. Kami bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan penutupan jalur sementara (contra flow) demi menjamin keselamatan petugas dan pengguna jalan,” kata Dedik, Selasa (18/11/2025).

Dedik menambahkan, masyarakat kini dapat berpartisipasi aktif. Warga bisa mengajukan permohonan perantingan melalui aplikasi Wargaku, bahkan untuk pohon-pohon yang berada di dalam area permukiman.

Peremajaan Pohon di Akses Vital Kota
Selain perantingan, Pemkot Surabaya juga tengah menjalankan program peremajaan pohon di beberapa ruas jalan. Program ini dinilai krusial karena banyak pohon besar yang telah berusia puluhan tahun, seperti pohon asam peninggalan Belanda di Jalan Ahmad Yani, berisiko mengalami keropos di bagian tengah meskipun dari luar tampak sehat.

“Pohon-pohon yang terlalu besar dan berisiko tinggi di tepi jalan raya akan diremajakan dengan jenis pohon yang lebih ideal. Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu lokasi utama peremajaan karena merupakan akses vital dan pintu masuk utama ke kota,” jelasnya.

Dedik mengakui bahwa proses peremajaan ini memerlukan waktu yang lama dan berbeda dengan pembangunan fisik. “Pohon membutuhkan waktu puluhan tahun untuk tumbuh besar dan kembali menciptakan keteduhan yang kini dinikmati oleh warga,” ujarnya.

Imbauan Keselamatan Warga
Sebagai langkah preventif, Pemkot Surabaya mengimbau seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati.

“Kami mengimbau agar warga menghindari pohon saat cuaca ekstrem. Jangan berteduh atau memarkir kendaraan di bawah pohon besar saat terjadi hujan lebat atau angin kencang,” pungkas Dedik.

Imbauan ini penting demi mencegah bahaya kecelakaan yang diakibatkan oleh pohon tumbang, yang seringkali terjadi karena bagian dalam pohon sudah keropos dan rentan tumbang saat cuaca memburuk.

(Res)