HeadlinePemerintahan

Pemkot Surabaya dan TP PKK Luncurkan Program ‘Kemangi’, Sebagai Sekolah Parenting Khusus Bagi Orang Tua Tangguh

26
×

Pemkot Surabaya dan TP PKK Luncurkan Program ‘Kemangi’, Sebagai Sekolah Parenting Khusus Bagi Orang Tua Tangguh

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK secara progresif memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui edukasi keluarga. Setelah sukses dengan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) untuk anak usia 0–5 tahun, kini Pemkot dan PKK meluncurkan program lanjutan yang berfokus pada fase krusial: remaja.

Program baru tersebut dinamakan Kemangi, singkatan dari Kelas Remaja, Orang Tua Tangguh, Kreatif, Kota Surabaya. Program ini dirancang khusus bagi orang tua yang memiliki anak usia 10 hingga 18 tahun, sebagai respons atas tantangan mengasuh Generasi Z dan Gen Alpha di era digital.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan Kemangi hadir sebagai jembatan yang menghubungkan orang tua dengan realitas baru anak remaja.

“Intinya program ini untuk orang tua yang anaknya remaja. Kalau SOTH itu kan untuk usia 0–5 tahun, kalau Kemangi untuk anak-anak usia 10–18 tahun,” ujar Bunda Rini, sapaan akrabnya, Rabu (15/10/2025).

Tantangan Kenakalan yang Berubah Menjadi Pidana
Bunda Rini menekankan bahwa masa remaja adalah fase rentan di mana anak mulai mencari identitas dan merasa dewasa, sehingga membutuhkan pendampingan yang intensif dan strategis dari orang tua.

Ia menyoroti perubahan drastis dalam pola kenakalan anak di era digital, yang jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya.

“Anak Gen Z dan Gen Alpha, zamannya berbeda, tantangannya juga berbeda. Salah satunya, kenakalannya bukan lagi sekadar bolos sekolah atau berantem karena lomba sepak bola. Tapi sekarang sudah cenderung ke hal-hal yang bersinggungan dengan pidana,” jelas Bunda Rini, menyiratkan urgensi program Kemangi.

Menurutnya, peran orang tua sebagai pendamping utama di rumah menjadi sangat vital, mengingat waktu efektif anak di sekolah hanya beberapa jam.

“Anak-anak itu sekolah hanya beberapa jam, tapi lebih banyak waktunya di rumah. Jadi ketika orang tua siap menjadi pendamping dan support system terbaik, mereka bisa tahu bagaimana menjadi orang tua Gen Z. Harus jadi partner yang bisa diajak ngobrol,” tutur Bunda Rini.

Pentingnya Komunikasi dan Curhat yang Tepat Sasaran
Salah satu fokus utama Kemangi adalah memperkuat komunikasi dua arah antara orang tua dan anak remaja. Hal ini penting untuk mencegah anak mencari tempat curhat yang salah, yang berpotensi menjerumuskan mereka pada masalah.

“Orang tua harus ada ketika anak-anak butuh curhat. Jangan sampai anak salah tempat curhat. Hal-hal seperti itu yang kita dampingi dalam program ini,” ujarnya.

Melalui Kemangi, TP PKK Surabaya ingin menciptakan ruang berbagi dan belajar bersama antar orang tua. “Mungkin bukan kita lebih pintar ya, tapi kita sharing ilmu untuk bisa menjadi orang tua yang lebih hebat lagi,” imbuhnya.

Program Kemangi pada tahap awal akan dimulai di 31 kecamatan di Surabaya. Sosialisasi telah dimulai, dan program ini dijadwalkan akan mulai bergerak di tingkat kecamatan pada akhir Oktober ini, sebelum menyasar hingga tingkat kelurahan dan Balai RW.

(Res)