HeadlinePemerintahan

KIM Depok Sleman Raih Prestasi Angkat Isu Privasi Bukan Mainan di Tengah Bahaya Pinjol Ilegal

70
×

KIM Depok Sleman Raih Prestasi Angkat Isu Privasi Bukan Mainan di Tengah Bahaya Pinjol Ilegal

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, analisapublik.id – Di tengah arus deras aktivitas daring dan maraknya kasus penyalahgunaan data, Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Depok Sleman berhasil memenangkan Juara Kedua Lomba Konten Media Sosial 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

KIM Depok Sleman memenangkan penghargaan tersebut melalui kampanye bertajuk “Privasi Bukan Mainan, Data Adalah Martabat”, sebuah konten edukatif yang mendesak masyarakat untuk lebih waspada dan aman di ruang digital.

Ketua KIM Depok Sleman, Adi Yananta, menjelaskan bahwa tema ini diangkat sebagai respons kritis terhadap peningkatan tajam kasus penyalahgunaan data pribadi—mulai dari pinjaman online (pinjol) ilegal, penipuan, hingga manipulasi informasi—yang kerap menimpa warga.

“Data pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon kerap disalahgunakan untuk pinjaman daring ilegal, penipuan, maupun manipulasi informasi. Ancaman ini nyata dan sering kali tidak disadari masyarakat,” ujar Adi, di Kompleks Kapanewon Depok, Sleman, Kamis (23/10/2025).

Menurut Adi, kompetensi digital kini harus melampaui sekadar kemampuan teknis; ia harus mencakup keterampilan bertahan hidup di era data. Melalui konten yang sederhana dan komunikatif, KIM Depok Sleman berupaya menumbuhkan kesadaran agar warga lebih waspada dan terlindungi.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memiliki keterampilan melindungi data pribadi,” tegasnya.

Untuk memperkuat literasi, KIM aktif menyebarluaskan panduan praktis melalui berbagai platform media sosial, mencakup cara mengamankan akun, mengenali tautan berbahaya (phishing), hingga pentingnya menggunakan perangkat lunak resmi.

Adi menambahkan, menjaga privasi digital adalah tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, KIM membangun kolaborasi erat dengan tokoh masyarakat, pemuda, serta lembaga kalurahan untuk memperluas jangkauan dampak edukasi. “KIM hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan ruang digital yang aman, beretika, dan bebas dari hoaks,” tambahnya.

Prestasi KIM Depok Sleman ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, menunjukkan bahwa semangat literasi digital di tingkat akar rumput semakin solid.

Panewu Depok, Djoko Muljanto, menilai keberhasilan ini membuktikan komitmen masyarakat dalam mendukung program literasi digital pemerintah. “Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi pengurus dan anggota KIM untuk terus berkarya dan menghasilkan konten yang informatif, edukatif, serta berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Djoko.

Senada, Ketua Forum KIM DIY, H. Suripto, menilai capaian ini sebagai bukti bahwa semangat literasi di tingkat komunitas terus tumbuh dan berbuah. “Semoga capaian ini dapat menginspirasi KIM lainnya di DIY untuk semakin aktif berinovasi,” katanya.

Dengan capaian ini, KIM Depok Sleman menegaskan perannya sebagai garda terdepan literasi digital. Melalui konten yang kritis dan kolaborasi yang berkelanjutan, komunitas ini berkomitmen membangun ruang digital yang aman, sehat, dan memberdayakan masyarakat.

(Res)