HeadlinePemerintahanTeknologi & Gadget

Jurus Baru Indonesia Wujudkan Digitalisasi Merata di Panggung Internasional

287
×

Jurus Baru Indonesia Wujudkan Digitalisasi Merata di Panggung Internasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta, analisapublik.id – Indonesia kembali unjuk gigi di kancah global. Kali ini, melalui forum Leaders TalkX di Jenewa, Swiss, Indonesia sukses mengampanyekan model transformasi digital yang inklusif, menarik perhatian para pemimpin dunia.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, memaparkan konsep bahwa pembangunan digital harus menjangkau seluruh warga negara tanpa terkecuali. Hal ini disampaikan Meutya dalam diskusi panel bertajuk “The Role of Governments and all Stakeholders in the Promotion of ICTs for Development” pada Rabu (9/7/2025).

“Konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir kelompok. Internet harus hadir di pedesaan, perkotaan, hingga daerah terpencil,” tegas Menkomdigi.

Meutya menjelaskan, pendekatan Indonesia mengintegrasikan pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan literasi digital sebagai satu model yang bisa direplikasi oleh negara lain.

Sebagai contoh, Menkomdigi menyebutkan program 10.000 Desa Digital yang dijalankan Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Hingga Juli 2025, program ini telah menjangkau 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta menghubungkan lebih dari 3,8 juta warga ke layanan digital untuk pertama kalinya.

Baca Juga:  Menkomdigi Ajak Kampus Cetak Talenta Digital Unggul

Selain itu, pembangunan 7.500 menara Base Transceiver Station (BTS) telah memperluas layanan 4G ke wilayah non-komersial, sementara jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring kini menjangkau seluruh provinsi di Indonesia.

“Target kami, 90 persen populasi Indonesia terkoneksi dengan internet pita lebar pada 2030, dan 100 persen pada 2045. Ini bagian dari Visi Indonesia Digital 2045,” jelasnya.

Perkuat Fondasi Digital dengan Pusat Data Nasional dan Talenta Digital
Meutya melanjutkan, Indonesia juga tengah memperkuat fondasi digital melalui pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) dan program pengembangan talenta digital seperti Digital Talent Scholarship (DTS) serta Gerakan Nasional Literasi Digital.

Forum ini dihadiri oleh para menteri dan pejabat tinggi dari berbagai negara sahabat, termasuk Kamboja, Ghana, Iran, Rusia, Guinea, Somalia, dan Turki. Kehadiran mereka mencerminkan pengakuan internasional terhadap keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan digital yang inklusif dan berkelanjutan.(Res)