SURABAYA, analisapublik.id – Sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam mendorong produktivitas pertanian, sebanyak 15 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) berteknologi canggih kini bisa dimanfaatkan oleh petani Bojonegoro. Alsintan ini disediakan melalui sistem pinjam pakai, tanpa dipungut biaya.
Alsintan tersebut terdiri dari 8 unit combine harvester, 6 unit traktor roda empat, dan satu unit drone sprayer. Ketiga mesin modern ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional, sekaligus mempercepat proses tanam hingga panen.
Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Bojonegoro, Yuni Arba’atun, menuturkan bahwa mesin combine harvester mampu memanen padi secara otomatis, menampung, serta memisahkan gabah langsung di sawah, jauh lebih praktis dan efisien dibanding cara manual.
Sementara itu, traktor roda empat sangat bermanfaat dalam pengolahan lahan. Traktor ini memiliki keunggulan lebih irit bahan bakar, mudah dioperasikan, efisien waktu, dan meringankan pekerjaan.
Adapun drone sprayer dapat digunakan untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara presisi, hemat tenaga, dan merata. Alat ini mendukung pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami seperti Biosaka, NL1, agensia hayati, dan pestisida nabati.
“Program peminjaman alsintan ini tidak dipungut biaya. Petani atau kelompok tani cukup mengajukan permohonan resmi ke DKPP,” jelasnya seperti dikutip dari siaran tertulis Pemkab Bojonegoro, Jumat (12/9/2025).
Syarat pengajuannya mudah, salah satunya hanya melampirkan fotokopi KTP ketua kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan).
Masa peminjaman alsintan ditetapkan selama 20 hari. Namun, jika wilayah setempat masih membutuhkan, kelompok tani dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu.
Untuk pengambilan, pengembalian, dan kebutuhan bahan bakar alsintan menjadi tanggung jawab peminjam. Begitu pula dengan operatornya. Namun, jika kelompok tani tidak memiliki operator, pihak DKPP siap membantu menyiapkan petani yang sudah mengikuti pelatihan.
(Res)







